mabar.online Seri Saints Row adalah salah satu ikon dalam sejarah game dunia terbuka. Pada masa kejayaannya, seri ini sering dibandingkan dengan Grand Theft Auto (GTA) karena sama-sama mengusung tema kriminalitas perkotaan, tetapi dengan pendekatan yang lebih nyeleneh dan penuh humor.
Berbeda dengan GTA yang serius dan realistis, Saints Row dikenal karena gaya komedinya yang absurd dan karakternya yang over-the-top. Hal inilah yang membuatnya memiliki tempat spesial di hati para gamer.
Sayangnya, sejak perilisan reboot Saints Row beberapa waktu lalu, citra waralaba ini sempat meredup. Game reboot tersebut menerima banyak kritik karena dianggap kehilangan identitasnya — terlalu berusaha modern, namun justru kehilangan jiwa yang membuat seri aslinya istimewa. Banyak penggemar lama kecewa karena humor khas dan karakter liar yang dulu menjadi ciri khas, kini nyaris hilang. Akibatnya, studio pengembang Volition akhirnya ditutup oleh induk perusahaannya, Embracer Group, menandai akhir era yang pahit bagi penggemar seri klasik ini.
Namun, kabar terbaru membawa harapan baru. Deep Silver, selaku publisher, tampaknya belum ingin menyerah. Mereka dilaporkan memanggil kembali Chris Stockman, produser dari game Saints Row pertama, untuk mengerjakan pitch proyek prekuel reboot. Langkah ini langsung menimbulkan antusiasme besar di kalangan komunitas gamer yang sudah lama merindukan “aroma lama” Saints Row yang penuh satire, aksi brutal, dan tawa tak terkendali.
Kembalinya Chris Stockman
Chris Stockman bukan sosok asing bagi penggemar lama. Ia adalah salah satu otak di balik kesuksesan Saints Row (2006), game yang kala itu berhasil memperkenalkan konsep open-world gila yang berbeda dari kompetitornya. Dengan karakter flamboyan, misi konyol, serta kebebasan bermain yang hampir tanpa batas, Saints Row berhasil menancapkan nama Volition sebagai salah satu developer open-world paling kreatif di industri.
Kini, dua dekade setelah keterlibatannya dalam seri pertama, Stockman dikabarkan sedang mempersiapkan konsep pitch untuk proyek prekuel reboot. Berdasarkan informasi yang beredar di komunitas gaming internasional, proyek ini masih dalam tahap konseptual, tetapi disebut akan mengembalikan elemen-elemen yang paling dicintai dari seri aslinya.
Stockman juga menegaskan bahwa proyek barunya ini bukan game VR (Virtual Reality). Spekulasi sempat muncul bahwa Deep Silver ingin membawa Saints Row ke ranah VR, tetapi konfirmasi tersebut menegaskan bahwa proyek ini tetap akan hadir dalam format tradisional, dengan fokus pada narasi, dunia terbuka, dan gameplay penuh aksi yang selama ini menjadi daya tarik utama waralaba ini.
Harapan Baru Setelah Kegagalan Reboot
Bagi penggemar lama, kabar ini terasa seperti angin segar. Setelah reboot terakhir gagal menghadirkan esensi Saints Row, banyak yang khawatir seri ini akan benar-benar mati. Kini, dengan Chris Stockman kembali di kursi produser, ada harapan bahwa Saints Row bisa kembali ke akar aslinya — menghadirkan aksi gangster konyol namun tetap punya jiwa pemberontakan khas awal 2000-an.
Reboot yang lalu memang mencoba membawa Saints Row ke arah lebih modern dan “aman”. Namun, hasilnya justru terasa datar dan kehilangan keunikan. Banyak pemain menilai bahwa humor “nakal” dan satir sosial khas seri lama digantikan dengan karakter yang tidak karismatik serta cerita yang hambar.
Jika proyek prekuel ini benar-benar berjalan, besar kemungkinan Deep Silver akan kembali menonjolkan tone nakal, liar, dan menyenangkan seperti yang dulu menjadi daya tarik utama seri ini. Dengan konsep prekuel, game ini bisa mengeksplor asal-usul geng Saints sebelum mereka menjadi ikon kriminal besar. Hal ini membuka ruang naratif yang luas dan menarik untuk dijelajahi.
Peluang dan Tantangan
Meski kabar ini menggembirakan, banyak tantangan menanti. Industri game kini lebih kompetitif dari sebelumnya. Genre open-world telah berkembang jauh dengan standar baru yang ditetapkan oleh game seperti GTA V, Red Dead Redemption 2, dan Cyberpunk 2077.
Untuk bisa bersaing, Saints Row versi baru harus menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar nostalgia.
Namun, di sisi lain, kekuatan identitas lama Saints Row bisa menjadi nilai jual yang unik. Jika Deep Silver dan Chris Stockman berhasil memadukan humor klasik dengan teknologi dan gameplay modern, bukan tidak mungkin waralaba ini bisa kembali bersinar.
Para penggemar di forum komunitas seperti Reddit dan ResetEra menyambut kabar ini dengan antusias. Banyak dari mereka berharap proyek ini benar-benar terjadi dan membawa kembali semangat lama Saints Row — kebebasan, kekonyolan, dan gaya bermain yang menolak untuk terlalu serius.
Penutup
Kembalinya Chris Stockman ke meja produksi memberi secercah harapan bahwa Saints Row belum benar-benar berakhir. Sebaliknya, waralaba ini mungkin sedang bersiap untuk babak baru yang lebih menarik.
Jika pitch proyek prekuel ini disetujui oleh Deep Silver, para gamer berpotensi melihat kebangkitan salah satu seri open-world paling berani dalam sejarah game modern. Dengan gaya khasnya yang penuh tawa, aksi, dan satire sosial, Saints Row bisa kembali menjadi alternatif segar di tengah maraknya game serius yang mendominasi pasar.
Sampai saat itu tiba, penggemar hanya bisa menunggu sambil berharap — bahwa ketika Saints Row bangkit kembali, ia akan melakukannya dengan cara yang paling Saints Row: liar, konyol, dan penuh kejutan.

Cek Juga Artikel Dari Platform suarairama.com
